Kemeriahan
HUT RI ke-67
Kemerdekaan
RI
ke-67 pada
tanggal 17 Agustus 2012 yang jatuh pada hari Jumat, tepat dua hari sebelum
Lebaran, bukan hanya diselenggarakan secara protokoler oleh Pemerintah saja.
Anak-anak di kampung dan di pelosok gang-gang sempit kota besar dengan semangat
kebersamaan merayakannya dengan lomba-lomba kecil penuh kemeriahan.
Tema
HUT
RI
kali ini adalah “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Bekerja Keras
untuk Kemajuan Bersama, Kita Tingkatkan Pemerataan Hasil-hasil Pembangunan
untuk Keadilan AASosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Hal ini mencerminkan
sikap kebersamaan Bangsa Indonesia sebagai prioritas dalam membangun bangsa,
sekaligus bersama-sama secara adil dan merata memperoleh hasil-hasil
pembangunan. “Bersatu dalam berbagai warna”.
Warga
yang tinggal di jalan Tukad Banyupoh Gang IX Denpasar, Bali, tergolong
heterogen yang terdiri dari Hindu dan Muslim. Namun sikap toleransi dan
kebersamaan selalu terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempersiapkan
perlombaan anak-anak, dari sehari sebelumnya, kaum ibu-ibu secara swadaya
membeli segala keperluan lomba.
Kegiatan
lomba sebenarnya dimaksudkan untuk mempererat tali persatuan warga yang
dinikmati oleh anak-anak sebagai sebuah bentuk pendidikan karakter. Di tengah
situasi bangsa dengan kemerosotan moral oleh isu SARA dan politik, anak-anak
seyogyanya dipertontonkan sikap-sikap toleransi sejak dini, kebersamaan dalam
perbedaan warna, karena dengan persatuan dan kebersamaanlah kemerdekaan dapat
diraih oleh para pejuang dahulu.
Dengan
gegap gempita anak-anak mengikuti kegiatan lomba. Mulai lomba makan kerupuk,
memasukkan paku dalam botol, lari kelompok sampai lomba memangku balon
dilakukan untuk memeriahkan HUT RI ke-67. Bagi anak-anak, kalah menang bukanlah
persoalan. Yang terpenting adalah generasi muda saat ini menyadari bahwa
kemerdekaan ini harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi nusa dan
bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar