Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu
jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam
belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon.
Stimulus adalah apa saja yang
diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan
pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang
terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus
dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Belajar sosial
Belajar sosial (juga dikenal sebagai belajar
observasional atau belajar vicarious atau belajar dari model)
adalah proses belajar yang muncul sebagai fungsi dari
pengamatan, penguasaan dan, dalam kasus proses belajar imitasi, peniruan
perilaku orang lain. Jenis belajar ini banyak diasosiasikan dengan penelitian Albert Bandura, yang membuat teori belajar sosial. Di dalamnya
ada proses belajar meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui
pengamatan terhadap orang tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya
hubungan antara belajar sosial dengan belajar melalui pengkondisian klasik dan
operant.
Banyak yang secara salah
menyamakan belajar observasional dengan belajar melalui imitasi. Kedua istilah
ini berbeda dalam arti bahwa belajar observasional mengarah pada perubahan
perilaku akibat mengamati model. Ini tidak selalu berarti bahwa perilaku yang
ditunjukkan orang lain diduplikasi. Bisa saja si pengamat justru melakukan
sesuatu yang sebaliknya dari yang dilakukan model karena ia telah mempelajari
konsekuensi dari perilaku tersebut pada si model. Dalam hal ini adalah belajar
untuk tidak melakukan sesuatu dan ini berarti terjadi belajar observasional
tanpa adanya imitasi.
Walau belajar observasional dapat
terjadi dalam setiap tahapa kehidupan, tapi terutama terjadi saat pada anak-anak, karena pada saat itu otoritas dianggap penting. Penelitian Bandura mengenai boneka Bobo merupakan
demonstrasi dari belajar observasional dan ditunjukkan bahwa anak cenderung
terlibat dalam perlakuan yang bengis terhadap boneka setelah melihat orang dewasa di televisi melakukan hal tersebut pada boneka yang sama. Bagimanapun,
anak mungkin akan melakukan peniruan bila perilaku model mendapat penguatan.
Permasalahannya, seperti diteliti oleh Otto Larson (1968), bahwa 56% karakter
dalam acara televisi anak mencapai tujuannya melalui tindakan kekerasan.
0 komentar:
Posting Komentar